Enter your keyword

FTTM ITB Kenalkan Pusat Pengembangan Kemitraan Teknologi Rekayasa Mineral, Energi, dan Kebencanaan dalam Open House ITB Kampus Jakarta

FTTM ITB Kenalkan Pusat Pengembangan Kemitraan Teknologi Rekayasa Mineral, Energi, dan Kebencanaan dalam Open House ITB Kampus Jakarta

JAKARTA, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan Open House di ITB Kampus Jakarta, Rabu (29/5/2024) hingga Kamis (30/5/2024). Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB mengenalkan Pusat Pengembangan Kemitraan Teknologi Rekayasa Mineral, Energi, dan Kebencanaan, yang disampaikan oleh Dr. Ir. Warsa, S.Si., M.T.

Pusat ini berada di bawah naungan FTTM ITB. Sesuai dengan visi fakultas, pusat ini berfokus pada keunggulan dalam bidang eksplorasi, produksi, mitigasi, dan pemanfaatan sumber daya bumi yang berkelanjutan. FTTM memiliki empat program studi S1, yakni Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, Teknik Geofisika, dan Teknik Metalurgi, serta beberapa program studi di tingkat S2 dan S3 yang mencakup bidang-bidang tersebut.

“Seiring dengan perkembangan keberadaan pusat, di samping prodi atau fakultas menyelenggarakan kegiatan tridarma perguruan tinggi, (yaitu) pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, (ada juga) pengembangan terkait multidisiplin ataupun monodisiplin, walaupun yang monodisiplin juga sudah ada multidisiplin di dalamnya,” ujarnya.

Beliau menyebutkan bahwa pusat ini melaksanakan berbagai program kerja sama pendidikan nongelar seperti pelatihan, kursus singkat, dan seminar publik. Selain itu, pusat ini aktif dalam kerja sama penelitian, jasa konsultasi, dan pengujian laboratorium. FTTM sudah memiliki 32 laboratorium yang mendukung berbagai penelitian dan pengembangan teknologi.

Keberadaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah tidak terlepas dari kondisi tektoniknya yang unik, terletak di pertemuan tiga lempeng besar dunia. Hal ini menjadikan Indonesia sangat menarik bagi para ilmuwan geosains karena memiliki potensi besar dalam sumber daya mineral dan energi, serta tantangan dalam mitigasi bencana seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Dr. Warsa pun menyoroti sejumlah program unggulan pusat ini, termasuk penyelidikan sumber daya dan karakterisasi mineral strategis, pengembangan teknologi sintetis nikel sulfat dan kobalt sulfat dari bijih nikel laterit untuk material katoda baterai lithium jenis NMC Oxide yang relevan dengan aplikasi kendaraan listrik. Program lain mencakup kerja sama penyelidikan sumber daya energi dan riset pengembangan serta pemanfaatan terkait sumber daya panas bumi sebagai energi terbarukan.

Kerja sama penelitian pun telah dilakukan dengan berbagai institusi internasional, seperti Collaborative Research dengan Institute of Geology and Mineralogy, University of Cologne, dan School of Physics Sciences, University of Cambridge. Selain itu, FTTM bekerja sama dengan PLN dalam berbagai proyek.

Melalui kegiatan ini, FTTM ITB berupaya memperkuat kolaborasi dan memperluas jaringan dengan berbagai mitra, baik di dalam maupun luar negeri. Diharapkan kolaborasi ini dapat terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan mitigasi kebencanaan di Indonesia.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)

sumber berita: itb.ac.id

X