Enter your keyword

FTTM ITB dan ICGERE 2024 telah melaksanakan Focus Group Discussion and Sharing Session di ITB Kampus Jakarta

FTTM ITB dan ICGERE 2024 telah melaksanakan Focus Group Discussion and Sharing Session di ITB Kampus Jakarta

The 6th International Conference On Geoscience and Earth Resources Engineering (ICGERE 2024) yang merupakan kegiatan tahunan dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan pre-event berupa Focus Group Discussion dan Sharing Session dengan topik “Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Sisa Hasil Pengolahan dan Pemurnian Nikel”. Acara ini diadakan untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Indonesia, tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan dan menghasilkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan praktik pengelolaan SHPP nikel yang berkelanjutan di Indonesia. Acara tersebut diadakan pada hari Senin, 22 Juli 2024 pada pukul 08.30 – 16.30 di Noni Purnomo Amphitheater, Kampus ITB Jakarta. Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama antara FTTM ITB dan PT LAPI ITB yang disponsori oleh PT LAPI ITB dan LPPM ITB.

Sambutan dari Tubagus Nugraha, S.T., M.Si. selaku Asisten Deputi Pertambangan di Kemenkomarves dan Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, M.T., Ph.D. selaku Direktur Pendidikan Non Reguler ITB mengawali acara FGD dan sharing session ini. “Kebutuhan atau permintaan Critical Energy Transition Minerals (CETMs) sedang mengalami kenaikan dan pada tahun 2030, teknologi recycling akan semakin banyak di dunia. Banyak tantangan mulai muncul dan kebijakan pendukung tranformasi untuk investasi perlu dibahas. Kemenkomarves juga sedang menyusun tata kelola mineral kritis yang harus bisa menyerap industri stategis di Indonesia” ujar Asisten Deputi Pertambangan Kemenkomarves pada kata sambutannya.

Sharing Session dilakukan sebagai pengantar untuk memperkuat wawasan teknis tentang perkembangan teknologi pengolahan dan pemurnian nikel yang berkelanjutan. Sharing Session sesi 1 diawali dengan pemaparan oleh Prof. Dr. mont. Ir. M. Zaki Mubarok, M.T selaku Guru Besar FTTM ITB yang menyampaikan bahasan terkait “Valorization of HPAL Plant Residue for Cathode Precursor Materials of Iron-Based Lithium Ion Battery” kemudian dilanjut oleh Aladin Sianipar selaku HSE Officer Harita Nickel (PT Trimegah Bangun Persada) yang menyampaikan bahasan terkait “Tatakelola Sisa Hasil Pengolahan (SHP) Industri Pengolahan dan Pemurnian Bijih Nikel PT Trimegah Bangun Persada”. Sesi tanya jawab dengan tamu undangan dilakukan setelahnya.

 

Sharing Session sesi 2 dilanjut dengan pemaparan oleh Dr. Wan Yaning selau Vice Director GEM (Shenzhen) R&D Center, GEM Co,. Ltd. yang menyampaikan bahasan terkait “Challenges and Opportunities for Sustainable Development of Indonesia’s Nickel Resources” kemudian dilanjut oleh Mr. Li Zuru selaku Engineering Design Expert Leader, CNGR Advanced Material Co., Ltd. yang menyampaikan bahasan terkait “Oxygen-Enriched Side Blown Furnace (OESBF) for Nickel Smelting”. Sesi tanya jawab dengan tamu undangan juga dilakukan setelahnya. Dari kedua sharing session ini dapat disimpulkan terkait pentingnya inovasi, kebijakan yang mendukung, dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang dalam pengelolaan CETMs dan pengembangan industri nikel di Indonesia.

 

Setelah break lunch, dilakukan sesi Focus Group Discussion yang diawali dengan sambutan oleh Zela Tanlega, S.T., M.Phil., Ph.D. selaku ketua ICGERE 2024, Dr. Ir. Yusmar Anggadinata, MBA. selaku Direktur Utama PT LAPI ITB, dan Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, M.T., Ph.D. selaku Direktur Pendidikan Non Reguler ITB. Selanjutnya dilaksanakan pemaparan oleh Rosa Viviven Ratnawati, S.H., M.Sc. selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya, dan Beracun KLHK. Beliau mengatakan bahwa semua pihak dapat memberikan masukan kepada KLHK terkait apa saja yang belum diregulasi oleh KLHK.

 

FGD yang dimoderatori oleh Dr. Eng. Ir. Mokhamad Candra Nugraha Deni, IPM dan Muhammad Hariyadi Setiawan, S.T. dimulai dengan pemaparan singkat oleh beberapa panelis, yaitu Nataneil Adhynagara Horansil, S.T. selaku Analis Kebijakan Kemenkomarves, Ir. Achmad Gunawan Widjaksono, MAS., IPU selaku Direktur Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 KLHK, Dr. Julian Ambassadur Shiddiq, S.T., M.T. selaku Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara KESDM, Prof. Dr. Mont. Ir. M. Zaki Mubarok, M.T. selaku Guru Besar FTTM Institut Teknologi Bandung, Ir. Irwan Iskandar, S.T., M.T. Ph.D. selaku Ahli Pertambangan/ Pengelolaan Tailing ITB, Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, M.T., Ph.D. selaku Direktur Pendidikan Non Reguler ITB, dan Hari Prasetiyo, S.H., M.H. selaku Ahli Hukum Administrasi Negara Universitas Indonesia. FGD dilakukan dalam 2 sesi dan terdapat beberapa tanya jawab yang dilakukan oleh tamu undangan dan panelis terkait pengelolaan limbah, pengembangan atau R&D, pemanfaatan produk lain, dan penambangan. FGD ini membahas terkait tantangan dan peluang dalam hilirisasi pertambangan nikel, terutama pada pengelolaan sisa hasil proses pengolahan dan pemurnian (SHPP) bijih nikel, serta menyatukan pandangan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan SHPP nikel, termasuk praktisi industri, pemerintah, akademisi, peneliti, dan asosiasi profesi. Dari FGD ini dapat disimpulkan terkait pentingnya inovasi teknologi, kerjasama internasional, regulasi yang mendukung, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab untuk mendukung industri mineral kritis di Indonesia.

 

Reporter: Visensius Dhita (Magister Teknik Metalurgi, 2023)

X