Anugerah “The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon” dari Pemerintah Jepang untuk Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.
BINTANG DARI JEPANG – Pemerintah Jepang mengumumkan pemberian bintang jasa kepada tiga tokoh Indonesia yang dianggap berjasa dalam mempererat hubungan bilateral Tokyo-Jakarta. Ketiganya adalah Djoko Santoso, Indra Kartasasmita, dan Sutarno.
Djoko adalah mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia dianugerahi “The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon” karena dianggap berkontribusi bagi peningkatan pertukaran akademi serta saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.
Djoko juga dianggap berhasil meningkatkan pertukaran akademi serta pendidikan antara Jepang dan Indonesia melalui penyelenggaraan Konferensi Rektor Jepang-Indonesia pertama pada November 2012 hingga pengiriman para pengajar Indonesia ke Jepang dengan beasiswa pemerintah Indonesia.
Ia juga dikenal amat berkomitmen pada pendidikan dan penelitian di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 40 tahun.
Sebagai rektor ITB (2005-2010), ia berkontribusi besar untuk membangun kerjasama dalam bidang pendidikan teknik antara Jepang dan Indonesia, dengan melibatkan diri dalam pelaksanaan proyek Japan International Cooperation Agency (JICA).
Proyek dimaksud antara lain ditujukan bagi pembenahan infrastruktur ITB dan pendirian jaringan tenaga ahli dalam pendidikan teknologi antara Jepang serta Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (Asean), demikian siaran pers Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang di Indonesia.
Selain Djoko, ada pula Indra Kartasasmita, Wakil Ketua Umum I Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) yang dianugerahi “The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Rosette.”
Ia dinilai berjasa besar dalam peningkatan hubungan persahabatan serta saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.
Indra, menurut siaran per situ, berusaha keras, antara lain, untuk mendirikan Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (PERKEMI), sehingga memberikan kontribusi untuk menyebarkan serta mengembangkan Shorinji Kempo di Indonesia.”
Sementara itu, Sutarno adalah Staf Kedubes Jepang di Indonesia. Ia dianugerahi “The Order of the Sacred Treasure, Gold and Silver Rays” berkat pengabdiannya di Kedubes selama 28 tahun, sejak 1972 hingga 2000.
Sutarno dia mengurus tugas diplomatik dalam Kedubes dan tugas terkait dengan sekolah Jepang serta selalu berupaya keras meningkatkan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.
Ia juga aktif membenahi lingkungan hidup serta lingkungan pendidikan yang baik bagi masyarakat Jepang di Indonesia.